Sunday, July 23, 2017

Bali for duty


Haloo,,

Kira-kira sejak sebulan yang lalu, saya pernah nge-batin, terucap dalam hati,   "duh kangen pengen ke Bali"
Kayaknya udah lama banget deh terakhir kesana, tepatnya bulan November 2015. Berhubung perekonomian global lagi kurang stabil, apalagi pemerintah Indonesia sedang melakukan penghematan anggaran, ( intinya memang lagi ga ada budget siiih :P ) jadilah yang namanya ke Bali sebatas keinginan ajah. hikss 

Tapi Allah SWT Maha Mendengar lagi Maha Baik, kemarin tiba-tiba ditugaskan kantor untuk dinas ke Bali. Waah padahal bukan berdoa tapi cuma nge-batin, ternyata dikabulkan sama Allah !

Total di Denpasar hanya 26 jam sajah, dan karena judulnya dinas jadi ga sempet jalan-jalan kemana-mana sama sekali. Tiga jam waktu yang tersisa  setelah pekerjaan selesai hanya bisa mengantarkan saya makan di Warung Made yang terletak di Legian.   

Tapi alhamdulillah masih bisa ke Bali, denger lagu gamelan Bali dan menghirup bau kembang-kembangan Bali yang sangat khas. Pokok nya sudah merasakan Bali vibes lah walaupun sedikit. Sempat juga jalan ke beach area nya Hotel Anvaya Kuta tempat saya menginap, dan melihat pemandangan ini


Nasi Campur Sate Lilit di Warung Made


Cita -cita-nya sih mampir di Mad Pops dan foto di bawah tulisan ice ice baby yang kekinian banget ituh, tapi karena waktu yang ga memungkinkan, jadi beli Pistachio Baller di Warung Made ajah,, dan ini enak loh ! nyum. Cita-cita satunya lagi mau cari straw bag yang lagi in banget, ternyata ada yang jual di Ubud T_T , jauh sekali .... :(



  

next time, nge batinnya lebih lengkap aah, karena Allah Maha Baik, siapa tau di ijabah :)

"Ya Allah pingin liburan ke Singapore, udah lama ga kesana"

salam
Wulan



Sunday, July 16, 2017

tentang blog




tulis, hapus, tulis, hapus, tulis lagi ...
Kadang-kadang saya suka bimbang mau nulis blog dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia

Kok ribet banget sih? 
Iya, seperti itu lah proses saya menulis blog, banyak pertimbangan yang intinya pingin supaya blog ini enak dibaca dan bermanfaat. 

Bedanya apa, kan tinggal klik tombol 'translate'?
Jelas beda, kalau dalam bahasa Inggris saya akan memposisikan para pembaca saya secara general, jadi apa yang saya tulis dan informasi yang di-share pun akan lebih general. Sementara kalau pakai bahasa Indonesia, apa yang saya tulis dan share bisa lebih lugas sehingga bisa lebih mengena ke pembacanya seolah sedang mendengar atau membaca cerita dari temannya sendiri. Lagipula bahasa inggris saya belum faseh jadi bisa lebih ekspresif kalau pakai bahasa Indonesia hihih.

Kemarin sempat tidak sengaja blog-walking karena lagi mencari referensi liburan ke Jogjakarta. Mampirlah ke beberapa blog, salah satu nya blog Andra Alodita. Well, saya follower-nya Alodita di Instagram, tapi ga pernah baca blognya. Dan ternyata, blog-nya asik untuk di baca, dari bahasanya yang cukup mudah dimengerti, tulisan di postingannya tidak terlalu panjang dan foto-foto nya yang menarik. Saya juga blog-walking ke blog-nya Diana Rika Sari, yang dulu sering saya baca tapi sekarang jarang ditengokin lagi karena terlalu asik dengan instagram. Gaya penulisan Diana lebih banyak tentang kontemplasi dan renungan hidup dibanding Alodita yang lebih banyak bercerita tentang keseharian, tapi blog Hot Chocolate and Mint nya Diana tetap ga kalah menarik untuk dibaca loh. Kenapa dua-duanya sama-sama menarik? karena menurut saya dari cara mereka menulis dan bercerita punya ciri khas tersendiri, they put their thought and soul on every post they write.

Selain ke blog-nya Andra Alodita, saya juga sempat nyasar ke sebuah blog yang juga bercerita tentang salah satu objek wisata di Jogjakarta. Blog tersebut di dekorasi dengan stempel-stempel perkumpulan blogger, yang bikin saya excited untuk baca-baca postingannya karena baru menemukan blog yang eksis. Jadi, di postingan yang saya baca, si penulis bercerita tentang salah satu museum di Jogjakarta, isi postingannya cukup informatif tapi dari cara menulisnya ga bikin saya penasaran ingin lanjut membaca sampai selesai. Bahkan beberapa kalimat ada yang copy paste dari website museum-nya. Ga seperti apa yang saya harapkan sih,,,

Sebagai orang yang punya blog (tidak menyebut diri sendiri sebagai blogger karena terlalu beerraaattt, dan saya ga segitunya eksis di dunia maya), pingin rasanya apa yang saya tulis bisa bikin orang senyum-senyum kalau sedang baca postingan yang menyenangkan atau exciting,  atau mereka manggut-manggut ikutan setuju sambil bilang dalam hati 'iih kok dia sama sih sama gue !' kalau sedang baca gagasan pemikiran dan perasaan yang saya tulis di postingan blog ini. Meskipun setiap orang pasti punya talenta dan gaya bercerita masing-masing, tapi semoga blog ini bisa jadi salah satu blog yang bikin senyum-senyum dan manggut manggut ketika dibaca. (^^)/

oopss padahal seharusnya menulis postingan tentang wisata di Melbourne
tapi malahan curhat dong maaah !!
anyway , thank you for reading 
sampai ketemu di postingan selanjutnya :)

salam,
Wulan


Sunday, July 9, 2017

Idul Fitri 1438 H



Duh judulnya kok plain banget yaa, tapi ga apa yaah nama nya juga penulis amateur nan mood-mood-an pulak. Melalui postingan ini, saya mengucapkan .... 


Selamat Hari Raya Idul Fitri 
Mohon Maaf Lahir Batin 
:) 

Semoga ibadah kita selama bulan Ramadhan yang lalu menjadi pemberat timbangan amal di hari perhitungan kelak, dan semoga kita diberi kesempatan bertemu dengan Ramadhan yang akan datang. 
aamiin.
Doa yang selalu di panjatkan di akhir solat Ied adalah doa meminta di pertemukan kembali dengan Ramadhan tahun depan. Walaupun dari tahun ke tahun ibadah nya ya begitu-begitu saja sih, tapi alhamdulillah dua Ramadhan terakhir ada sedikit perbaikan ^^. Selain ibadah yang begitu-begitu saja, saya juga merasa perayaan Lebaran dari tahun ke tahun semakin gitu-gitu aja, seadanya dan ga semeriah saat saya masih kecil dulu.
Is it only me or you guys also feel the same?  

Dulu sewaktu masih kecil, tentunya waktu masih ada mama, persiapan lebaran sudah dimulai sejak hari ke-15. Mulai dari beli bahan-bahan untuk kue lebaran, cicil bikin kue lebaran sampai bertoples toples, lalu menjelang hari Ied mulai cari baju lebaran, beresin rumah lebih dari biasanya, ganti taplak meja makan :D, pesen ketupat sampai masak sayur kuah ketupat lengkap dengan rendang, ayam, goreng ati, sambal pete. Saking banyaknya makanan, bisa sampe satu minggu makan ketupat dan kue lebaran terus terusan.
duuh saya yang lagi syawalan jadi ngiler begini nulis nya.

Tapi beberapa tahun terakhir ini, lebaran yang saya rasakan jauh lebih sederhana, pesan ketupat dan masak lauk pendamping ketupat secukupnya saja, kue lebaran pun beli. Malahan yang lebih bikin sedih yaitu lebaran tahun lalu ga ada pete sama sekali di sayur ataupun di sambal karena pete lagi mahal banget dan langka, cry cry deh T_T.
**yang ga suka pete bisa skip aja bagian yang tadi ga usah di baca (^^)/

Silaturahmi 'keliling' lebaran pun juga ga seperti dulu yang biasanya ada 'keliling' hari pertama, hari kedua bahkan kadang sampe hari ketiga. Tapi looh ma.. pa... baju lebarannya cuma dua stel aja, jadi hari ketiga ga pake baju lebaran :D . Di jaman milenial ini, (entah jaman apa maksudnya ya jaman sekarang, you know what I mean, right), hari pertama pun biasanya ditutup dengan pergi ke mall. Don't get me wrong, aku juga hari pertama lebaran sudah ke mall, tapi ada perasaan bersalah gitu loh, kan seharus nya masih bisa diusahakan silaturahmi ke rumah saudara atau kerabat yang lain.

Anyhow, dibalik perasaan kurang puas dengan kebiasaan perayaan lebaran yang semakin berkurang geregetnya, tapi saya bersyukur lebaran kali bisa ini semakin mempererat tali silaturahmi keluarga besar datuk Marzuki Gani. Saudara sepupu dan keponakan keturunan datuk Marzuki Gani semakin banyak yang datang dan berkumpul merayakan lebaran bareng-bareng. 

dipoto ini ada 4 generasi keluarga datuk Marzuki Gani, and I'm the second generation and yess it's mean that I am already a grandma and have grandson from my cousins

Oia satu lagi kebiasaan yang dulu sering dilakukan keluarga saya yaitu liburan keluarga setelah lebaran. Biasanya hari ke 3 atau ke 4 setelah lebaran kami berangkat dan menginap di Puncak Cisarua. Karena hampir setiap tahun selalu dilakukan, saya dan kakak-kakak yang awalnya excited banget usai lebaran lalu liburan ke puncak, lama- lama mulai merasa jenuh dan malas pergi berlibur karena vila yang disewa itu-itu aja. Maklum si papa cari vila yang dapat potongan harga :D . Tapi sekarang saya baru menyadari dan bersyukur atas usaha mama dan papa untuk membawa saya dan kakak-kakak liburan keluarga sebagai bagian dari perayaan lebaran. Mungkin kalau kami berlibur hanya dalam 1 atau 2 kali lebaran, memori bahagia dan excited-nya perayaan lebaran ga akan ada di ingatan saya seperti sekarang. 

Saya berkeinginan agar keponakan-keponakan saya bisa punya memori seru nya lebaran seperti halnya memori yang saya punya. So, lebaran kemarin saya mengajak keluarga untuk liburan bersama. Saya pilih tempat menginap di Highland Park Resort Bogor, dengan pertimbangan jarang tempuh yang lebih dekat dan ga terlalu macet dibandingkan harus ke daerah Puncak Cisarua, dan juga bentuk penginapan yang seperti tenda mongolian bisa jadi pengalaman yang berbeda dari sekedar menginap di kamar hotel. 




Selain bentuk penginapannya yang unik, The Highland Park Resort ini punya banyak fasilitas yang seru seru. Mereka menyediakan fasilitas kolam renang dengan 2 perosotan yang seru (beneran seru cos I've tried it ^^), playground, mini zoo, rumah bunga, juga ada fasilitas lain dengan biaya tertentu seperti golf driving range, berkuda, ATV, dan paint ball.

insta-worthy picture of my niece



superior tent yang kami sewa

okey donkey,
thank you for reading.
I hope you enjoy your lebaran holiday
and makes a lot of memories !!

Salam 
Wulan