Friday, March 2, 2018

Hallo 2018 !


Hallo 2018,
Halloo you, 



Meskipun kebiasaan lama belum berubah, nulis blog masih musiman dan belum rutin tapi hey ! akhirnya saya nulis lagi hari ini kan, dan inshallah akan terus share macam-macam hal di sini.

Sebenernya kadang-kadang di tengah rutinitas suka muncul ide untuk sharing sesuatu di posting blog, tapi perpaduan antara sok sibuk, malas, introvert, perfeksionis dan kurang komitmen akhirnya bikin ide tersebut ga pernah jadi kenyataan,  hiks  hiks maaf ya pemirsa dan pembaca sekalian.  Dan hari ini, tiba-tiba muncullah urgensi untuk segera menulis blog, tanpa nunggu pulang kerumah dan pakai laptop sendiri, alih-alih langsung buka blog di PC kantor. Tau ga kenapa? karena belakangan ini udah overwhelmed banget sama kerjaan kantor dan bener-bener butuh immediate escape, dan nulis merupakan terapi dan immediate escape yang ampuh untuk saya. So here it is .... 

Bulan lalu, saya ditawari oleh seorang teman pemilik bisnis toko vintage di instagram @lemarilawas untuk membantu mereka dalam sebuah project foto. Selain karena pemiliknya merupakan teman saya, saya juga menyukai konsep bisnis dari @lemarilawas. Tentunya saya juga merupakan windowshopper setia yang kadang-kadang khilaf  membeli barang-barang vintage yang dijual @lemarilawas. Maka ga butuh pikir pikir dua kali untuk setuju membantu project foto "japanese quirky" yang mereka tawarkan.  

Sebenernya saya ga punya basic modeling apa pun kecuali yang saya sudah praktikan di akun instagram pribadi saya hehe. Saya juga cukup pemalu jadi ga terbiasa berada di depan kamera dan photografer. Asal tau saja, sebagian besar foto-foto di instagram saya merupakan hasil dari foto timer di kamera handphone. Jadi ketika harus difoto untuk produk-produk @lemarilawas sebenarnya saya sedang berlatih melawan rasa malu dan ke-kikuk-an diri sendiri. Apalagi ternyata photografer yang membantu sesi pemotretan ga cuma satu, tapi satu komunitas photografer! 

behind the scene

Awalnya merasa fine-fine aja berdiri di depan layar background dan di hadapan banyak pasang mata dan kamera sambil coba-coba berekspresi dan bergaya sebisanya. Sampai ada salah satu photografer yang berkomentar kalau muka saya terlihat asem sekali. Wow, kritik-nya nyebelin banget yaaa, lah saya kan bukan model profesional dan mereka pun bukan photografer profesional jadi ya ga perlu lah ngasih komentar seperti itu. Bukankah photografer profesional harus bisa meng-capture segala macam bentuk emosi dan mengabadikannya menjadi sebuah potret seni? Kalo cuma mau men-capture yang bagus-bagus saja, dan yang cantik-cantik saja berarti fotonya bagus bukan karena photografer nya dong? ya at least itu lah pendapat saya.  Saat itu rasanya sudah pingin pasang tampang jutek aja deh, tapi karena tekat saya sudah bulat untuk bantu teman, jadi saya kalahkan ego saya dan berusaha nanya ke photografer dan pengarah gaya apa yang sebaiknya saya lakukan sambil terus puter otak mau bergaya seperti apa. Dan jadilah beberapa foto yang saya suka,,,


credit to @lemarilawas


 

 



dari proses pemotretan kemarin saya sebenarnya mendapat pelajaran yang lumayan berharga untuk jadi bekal resolusi 2018. 

to accept myself for what I am, and
to not to give too much damn on what people say about me.

pada akhirnya sepanjang proses jepret-jepret saya berusaha senyum dan memberi ekspresi ceria sebisa nya sesuai yang diinginkan photographer, walaupun lebih sering menunjukkan ekspresi melankolis which is my genuine facial expression yang terberkati dengan mata sendu dan bentuk bibir yang sedikit melengkung turun. I accept myself, meskipun pada saat itu jelas sekali saya bukan model yang diharapkan sama photografernya. Tapi ya sudah, ini lah saya. Kalau kejadiannya beberapa tahun lalu, saya pasti langsung jutek, ga mood dan pingin nangis dan berusaha mati-matian untuk senyum yang akhirnya jadi failed karena senyumnya ga keluar dari dalam hati. 

Dari hasil poto yang terkumpul banyak banget yang failed, ya yang matanya merem, yang matanya setengah merem, atau yang giginya terlalu keluar hahaha, tapi ya sudah diterima saja. Kalau dulu pasti langsung pingin hapuskan semua foto -foto yang jelek sampai akar-akarnya supaya jangan sampai mencoreng sejarah ketika di masa datang. Oo by the way, ada juga sih beberapa foto yang tersenyum,,

ala ala Gadis Sampul yah hehe
bae's favorite

menurut kalian gimana hasil foto nya? ^^

once in a while, go out of your comfort zone and learn something there
salam,
Wulan 



No comments:

Post a Comment